Resensi Novel Love Catcher
Picture by : Riawani Elyta

Resensi Novel Love Catcher

Tiga tahun, bukan waktu yang sebentar, untuk menata kembali hati yang telah remuk redam. Menyaksikan, Sang matahari yang telah lama terukir dihati, dan mengucap janji akan sehidup semati, harus bersanding dengan orang lain dalam sekejap saja.

Lingga, harus meninggalkan Gaby, demi wanita lain. Jalinan kasih yang terbilang lama, dan, juga, mereka sudah pernah mempersiapkan, seperti apa konsep yang akan mereka jalani menjadi Raja dan Ratu sehari. Impian pupus, tatkala Lingga mengirimkan undangan pernikahannya kepada Gaby.

Hati Gaby hancur, Chocolietalah sebagai pelariannya. Bereksperimen dengan berbagai macam coklat, dan membuat praline, menjadikannya sebuah rutinitas yang harus ia jalani setiap harinya. Setelah Lingga menikah.

Fokus dengan cafe mungilnya, membuat ia lupa akan segala hal yang pernah terjadi. Sampai tibanya, Gaby menemukan kekasih hati kembali ” Azizi,” atau yang lebih sering di panggil Zie oleh Gaby.

Pertemuan yang terbilang unik. Saat menyatakan isi hati, mereka saling mengutarakan hal – hal yang pernah, mereka lalui dimasa lalu, bersama “mantan” mereka. Sama – sama menyukai teman semasa kecil. Hanya beda versi saja. Gaby, menyukai Lingga dan sebaliknya. Sementara, Zie, hanya bertepuk sebelah tangan saja. Hanya Zie lah yang menyukai temen kecilnya, Icha. Sedangkan Icha tidak.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *