Kemarin, tepatnya hari Selasa, Tanggal 3 April 2018, FLS2N, atau yang sering disebut Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional, bersama Dinas Pemko (Pemerintah Kota), kembali mengadakan acara perlombaan untuk kalangan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Festival yang diberi tema “Kecintaan Terhadap Seni dan Budaya Bangsa Menguatkan Karakter, Menggugah Daya Cipta, serta Membentuk Kelembutan Hati.” Berbagai perlombaan yang di adakan oleh FLS2N. Ini bertujuan untuk mengasah bakat, mental, serta kreativitas para siswa – siswi SD dan SMP dari Tanjungpinang, dan perlombaan ini juga di gelar, di Aula gedung SMP Negeri 4 Tanjungpinang.
Adapun perlombaan yang di adakan adalah :
Untuk Tingkat Sekolah Dasar (SD) :
1. Lomba gambar bercerita
2. Lomba menyanyi tunggal
3. Lomba pantomim
4. Lomba seni tari
Sedangkan Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) :
1. Festival kreativitas musik tradisional
2. Lomba gitar solo
3. Lomba story telling
4. Lomba menyanyi solo
5. Lomba cerpen berbahasa indonesia
6. Lomba cipta puisi
7. Lomba design poster
8. Lomba debat bahasa indonesia
9. Festival kreativitas tari
Dari sekian perlombaan yang ada, dan kebetulan yang saya lihat adalah, Lomba pantomim. Diawali dari ketidaksengajaan menghadirinya, dikarenakan Suami saya didaulat untuk menjadi Dewan juri di acara tersebut.
Keren, batin saya mengatakan. Mengapa tidak, anak jaman now, yang selalu di identikkan dengan tidak pernah lepas dari gadget dan seputar game, ternyata masih mempunyai keberanian tampil didepan orang ramai, dan itu anak sekolah dasar dengan seni pantomim. Muka dicoret ala badut, tanpa malu, mereka tampil didepan pangung dengan kostum lucu, identik dengan hitam putih, layaknya Mr. Bean atau yang lebih trend Mr. Chaplin.
Pantomim, yang merupakan seni pertunjukan yang memvisualisasikan suatu objek atau benda tanpa menggunakan kata-kata, namun menggunakan gerakan tubuh dan mimik wajah dilakukan anak sekolah dasar. Dan itu, sangat sulit untuk dipraktekan segala gerakannya, jika kita kurang berbakat atau kurang menyukainya. Mungkin bagi yang hobby, ini adalah hal mudah bagi dirinya.
Dari yang kita harus berjuang untuk bisa mengekspresikan rasa sakit, senang, sedih, mengambil barang-barang yang tidak nyata, alias tidak ada sama sekali didepan kita. Kebayangkan? Nah, tapi itulah yang dinamakan bakat anak berbeda-beda.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!