Sebenarnya sih.., film ini udah lama banget, sekitar tahun 2012 lalu. Tapi, entah mengapa, saat liat judul dan synopsisnya, membuat hati tergelitik untuk menonton film tersebut. Film yang mengisahkan pasangan suami-istri yang tengah berjuang demi kehadiran seorang anak dalam rumah tangga mereka. Hal yang wajar, apabila sudah menikah menginginkan zuriat. Karena, dengan kehadiran malaikat kecil di rumah, akan membuat suasana menjadi tambah ramai. Apalagi, memiliki rumah yang besar.

Apapun caranya pasti akan dilakukan untuk mendapatkannya. Terkadang, belum ada beberapa bulan nikah, di luar sana, begitu banyak nyiyiran yang membuat hati pasutri menjadi tersakiti dengan perkataan “belum isi,” ya. Sebel kan? Hal-hal begini-lah yang kadang bikin malas untuk hadir dalam acara keluarga, undangan nikahan, atau hanya sekedar kumpul bareng teman-teman. Filmnya menarik dan alurnya juga bagus. Film rumah tangga yang keren sih, buat aku. Apalagi untuk jaman now. Sulit banget buat dapetin ending seperti itu.

Picture by : twitter.com

Nah, di film Testpack you’re baby yang diperankan oleh Acha Septriacha (sebagai Tata), dan Reza Rahardian (sebagai Rahmat). Mereka udah menikah 7 tahun, tapi sayangnya belum dikarunai seorang anak. Kalau dilihat dari kehidupan, mereka termasuk pasangan kalangan kelas menengah. Rahmat bekerja sebagai pengacara dan Tata bekerja disalah satu perusahaan ternama, dan juga merupakan perempuan profesional dalam pekerjaan. Walaupun memiliki segudang kesibukan, keinginan personal Tata untuk memiliki anak sangat besar dibandingkan Rahmat. Mungkin baginya, ia akan menjadi seorang wanita sempurna jika memiliki anak.

Sedangkan Rahmat sang suami, tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, buatnya, berdua saja sudah dari cukup. Tapi, karena ambisi kuat dari sang istri, akhirnya, Rahmat pun mengikuti segala kemauan Tata. Yaitu, dengan mengantarkan Tata ke dokter Peni, dan menjalankan berbagai macam tes. Salah satunya yaitu suntik hormon atau invitro. Resiko dari suntik ini memiliki efek yang luar biasa bagi Tata. Emosinya menjadi tidak stabil, dan sensitif yang berlebihan.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *