Ada apa dengan Adaptasi Diri? Seperti apa bentuk pameran dari Riuow- Riuh dari komunitas Adaptasi Diri tersebut?

Berbicara karya seni, tentunya tidak akan ada habisnya. Seperti malam kemarin, tepat pada tanggal 30 Maret 2021, Pukul 08.00 WIB, di Cafe Fabrica Bar And Eatery, fames.id menghadiri sebuah acara yang di beri nama,”Riouw-Riuh”. Di sini semua undangan dan pengunjung yang hadir mematuhi protokol kesehatan.

Riouw-Riuh sendiri,  menurut cerita rakyat yang beredar adalah asal muasal nama daerah Kepri ini di panggil. Mengapa sebutan Riouw kerap di ucapkan orang-orang? Karena jaman itu, Kepulauan Riau merupakan pusat dari segala sesuatu, dan semuanya bermuara di pelabuhan Sungai Carang.

Mungkin di jaman itu situasi di sini tidak kalah dengan ramainya pasarpasar di Istanbul dan Mediterania,  karena keramaiannya itu terucaplah panggilan “RIOUW” yang artinya riuh. Seiring berubahnya jaman menjadi RIAU,  lalu sekarang KEPULAUAN RIAU.

Dalam merayakan edisi perdananya ini, Riouw-Riuh memulai dengan topik yang sangat dasar. Riouw-Riuh memiliki 11 kontributor  yang diharapkan bisa merespon makna RIOUW dengan pola berpikir dan pengalaman di jaman modern seperti sekarang ini. Hasil eksperimen dari kontributor tersebut di harapkan bisa menjadi interprestasi baru, yang mungkin bisa menjadi sebuah pencerahan dan solusi, dan bisa ber- adaptasi diri dengan keadaan sekitarnya.

Sedangkan yang dimaksud dengan Adaptasi Diri di sini, berawal dari muda-mudi lokal yang merasa perlu adanya ruang atau platform yang bisa mem-fasilitasi kebutuhan mereka untuk saling berinteraksi dan merespon budaya lokal, kemudian dipilihlah kegiatan menggambar sebagai mediumnya. Tanpa tendensi dan ekspektasi yang tinggi dibentuk sebagai sebuah “klub gambar mingguan” yang kemudian disepakati bernama “Adaptasi Diri”.

14 replies
  1. Aisyah Dian
    Aisyah Dian says:

    Wah… Ternyata begini asal muasalnya Kota Riau ya kak, keren banget kebayang ramainya waktu itu ya dulu. Sekarang aja masih rame kan ya Riau ini, moga someday bisa berkunjung kesana

    Reply
  2. renov
    renov says:

    Menarik banget klub gambar Adaptasi Dirinya. Karya yang dipajang pun lebih mirip pameran lukisan. Semoga agenda mingguannya semakin beragam dan menghadirkan banyak lagi pengunjung ya.

    Reply
  3. Ipeh alena
    Ipeh alena says:

    Patut diapresiasi banget nih, soalnya pagelaran karya seni gini udah jarang banget. Apalagi mengangkat tema yang saat ini lagi dibutuhin ya. Adaptasi diri. Keren pokoknya, terutama hasil lukisannya

    Reply
  4. Elva s
    Elva s says:

    Pastinya pameran seni seperti ini (Riouw – Riuh) udah sepatutnya didukung penuh oleh pemerintah setempat.
    Supaya bisa dikenal oleh masyarakat luas serta pelancong yang berkunjung ke Kepulauan Riau

    Reply
  5. Deris Afriani
    Deris Afriani says:

    Karya seni itu indah. Sepakat sekali. Selain indah juga unik. Kalau kita mencoba memahaminya dari sudut pandang berbeda, ada makna yang kadang di luar penalaran biasa. Ah, pasti betah sekali berlama-lama di cafe seni ini. Menikmati kopi dan memahami karya-karya yang memanjakan mata dan imajinasi.

    Reply
  6. citra
    citra says:

    Kalau bicara seni dengan sista mah ga ada habisnya, kerjaan seni itu memang menarik ya sista, duh koq aku ketinggalan info seperti ini ya

    Reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *