Studio Animasi Pixar mengeluarkan film tentang keluarga kembali. Kali ini berlokasi di Mexico, tepatnya di Santa Cecilia. Selain lokasi yang ditampilkan, terlihat juga kebiasaan sehari-hari dari orang Mexico. Coco sendiri merupakan film animasi 3D Amerika Serikat tahun 2017. Yang diproduser langsung oleh Darla K. Anderson dan dirilis oleh Walt Disney Pictures.

Berawal dari keluarga kecil yang terdiri dari Imelda Rivera, suaminya bernama Hector dan anak mereka bernama Coco. Imelda Rivera merupakan istri dari seorang musisi yang sangat ambisius. Herctor dengan terpaksa harus meninggalkan Istri dan anak mereka yang masih berusia 3 tahun. Semua Hector lakukan demi mengejar mimpinya di bidang musik.

Picture by : ss Yt Coco & Papa Hector

Picture by : ss Yt Coco & Papa Hector

Hari berganti hari, namun Papa Coco tak kunjung datang untuk menemui anaknya. Rindu yang sangat mendalam pada diri Coco. Tapi ia tetap setia menunggu kehadiran Ayah tercintanya. Mama Coco menelan kecewa juga. berharap terus agar suaminya pulang. Tapi sedikit kabar juga tidak Ia dapatkan. Dengan berakhir kecewa, Mama Imelda pun banting stir membuka bisnis sepatu.Bisnisnya berkembang sangat pesat sekali. Dan menjadi usaha turun-menurun.

Hingga akhirnya Mama Coco menjadi seorang nenek. Elena, yang merupakan anak dari mama Coco yang berwatak keras, menginginkan agar keluarganya tidak pernah mendengar musik. Larangan ini sudah dilakukan turun temurun dari zaman mama Imelda, orang tua dari Coco. Elena melakukan ini demi menjaga perasaan Mama Coco. Sembilan puluh enam tahun kemudian, cicit dari Coco, bernama Miguel yang berusia 12 tahun, diam-diam bercita-cita ingin menjadi musisi seperti Ernesto de la Cruz, seorang bintang film dan penyanyi populer pada generasi Imelda. Darah seni mengalir pada diri Miguel. Ia yang senang dengan musik sering mengikuti orang-orang disekitarnya bernyanyi. Hingga suatu hari tanpa sengaja menjatuhkan foto foto milik Imelda bersama Coco di tengah keluarga ofrenda dan tidak mengembalikannya. Disitu, Miguel menemukan bahwa suaminya Imelda (yang wajahnya disobek) memegang gitar terkenal milik Ernesto.

Picture by : ss Yt
Picture by : ss Yt (Miguel)
Picture by : ss Yt ( Miguel & Ernesto)

Tanpa pikir panjang akhirnya Miguel nekat untuk ikut di acara pertunjukan bakat untuk Día de Muertos (hari peringatan bagi orang-orang yang telah meninggal). Ia yang telah hati-hati saat keluar rumah, tetap ketahuan oleh neneknya. Melihat hal itu Elena murka dan membanting gitar yang dibawa oleh Migeul. Ekspresi kecewa terlihat jelas dari wajah Migeul. Tanpa pikir panjang, Miguel berlari sambil menangis. Ia tetap nekat untuk mengikuti pertunjukan tersebut. Usaha untuk meminjam gitar ke orang-orang disekitar sia-sia. Berjalan tanpa arah dan hampir putus asa, akhirnya Ia memasuki arena pemakaman. Saat itu, Ia terpana dengan gitar yang terpampang di dalam sebuah makam. Gitar tersebut sama persis dengan milik Buyutnya. Migeul pun menyimpulkan kalau dirinya adalah cucu buyut dari Ernesto.

Dengan kepercayaan yang tinggi, Migeul pun mencuri gitar tersebut. Guna untuk bisa tampil dalam pertunjukan tersebut. Saat Migeul memetiknya, ia menjadi tidak terlihat oleh semua orang di plaza desa, tapi bisa melihat dan dilihat oleh anjingnya Xoloitzcuintli Dante dan kerabatnya yang meninggal yang berkunjung dari Negeri Orang Mati untuk liburan. Disini perjalanan Migeul dimulai. Ia bertemu dengan Ernesto yang memiliki gitar mirip dengan kakek buyutnya. Antara senang dan sedih Migeul rasakan. Juga tertipu pun ia rasakan. Ia berharap Ernesto adalah kakek buyutnya. Ternyata semua adalah tipu daya yang dibuat Ernesto. Ia masih mempertanyakan siapakah kakek buyut Migeul sebenarnya. Kebingungan ini karena foto suami dari Imelda yang merupakan papa Coco sobek. Dan sobekan itu entah raib kemana.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *